GILI SUDAK VS GILI KEDIS
Oke, karena utang menulis semakin
menumpuk dan bikin tidur gak tenang, makan gak tenang, ngapa-ngapain gak tenang
(halah nggaya), sebaiknya sekarang mulai nyicil ngelunasin utang. Semoga rajinnya
bisa dipertahankan yaa (ngomong ke diri sendiri).
(Gili Kedis dengan Segala Pesonanya)
Sampai dimana ya cerita kita
kemarin? Oyaa sampai di Gili Nanggu. Kalau di Gili Nanggu tempatnya snorkeling,
di Gili Sudak (aku menyebutnya si Tenang Gili Sudak) tempatnya makan dan
bersantai. Aku pribadi lebih suka Gili Sudak daripada Gili Nanggu, karena
disini airnya tenang banget, landai dan dangkal. Cocok untuk main air dan gak
seramai Gili Nanggu. Dan yang lebih bikin bahagia lagi adalah ada warung makan
persis di bibir garis pantai, jadi literally
bisa lunch by the sea. Waktu tempuh
dari Gili Nanggu ke Gili Sudak relatif cepat, hanya ± 8-10 menit.
(Lunch by The Sea di Gili Sudak)
Bayangkan pemandangan seperti ini
menemani makan siangmu, ditemani orang yang kamu cintai. Couldn’t ask for more.
Indeed, Tuhan menciptakan Indonesia khususnya Lombok dengan tersenyum dan
bahagia.
Oya kalau kesini, tolong jangan
lupa bawa UANG!! Jangan kayak aku. Jadi ceritanya kemarin itu gak ada rencana
buat makan di salah satu gili ini, makanya belum ngambil uang dari ATM dan di
dompet hanya ada 90 ribu. Alhasil kita cuman sanggup beli makanan 2 porsi nasi
goreng seharga 30 ribu/porsi dan 1 botol minuman kaleng seharga 20 ribu (untung
bawa aqua botol, kasian L). Ya
taulah ya harga makanan dan minuman di tempat wisata gitu pasti sedikit lebih
mahal. Tapi disamping semua itu aku tetap senang di Gili Sudak, rasanya sangat
tenang, seperti pulang ke pelukan ibu.
Berhubung karna waktu yang kita
punya hanya sampai jam 4 sore, mau gak mau harus segera bergegas menuju pulau
satunya lagi yaitu si Kecil Gili Kedis. Gili Kedis kelihatan dari Gili Sudak,
waktu tempuh dari Gili Sudak hanya sekitar ± 2-3 menit. Awalnya aku gak berpikir
kalau Gili Kedis akan sekecil itu. Benar-benar hanya berupa pasir mengapung
yang ditumbuhi beberapa pohon. Tapi pemandangan dari Gili Kedis ini benar-benar
ajib, pasir putih, pantai yang tenang, laut biru dan di seberangnya terlihat
jelas bukit kecil. Gili Kedis ini
benar-benar cocok dijuluki Kecil-Kecil Cabe Rawit.
(Pemandangan Gili Sudak dari Kapal)
Walau kecil banyak hal yang
ditawarkan si Kecil Gili Kedis ini mulai dari ayunan pinggir pantai, tiduran di
pasir putih nan halus, tiduran di kursi malas (untuk pemalas kayak aku) bawah
pohon yang pemandangannya menghadap ke laut biru dengan latar belakang
perbukitan. Disini juga ada warung kecil yang jualan minuman, tapi kemarin gak
beli karna takutnya mahal (karna kehabisan uang di dompet hahahaha).
Namun ada 1 hal yang aku sesali
dari perjalanan ke Gili Kedis kemarin, aku terlalu sibuk menangkap moment saat itu dengan bidikan kamera
sehingga lupa untuk benar-benar menikmatinya. Seharusnya aku lebih banyak
duduk-duduk di kursi malas di bawah pohon sambil menikmati apa yang ditawarkan
alam saat itu, layaknya yang dilakukan teman seperjalananku. Seharusnya.
(Gili Kedis)
So, Gili Nanggu atau Gili Sudak?
Aku memilih dua-duanya. Masing-masing punya daya tarik tersendiri.
P.S. Next time aku ingin mengunjungi ketiga Gili ini lagi, hanya untuk sekedar duduk-duduk bersantai di kursi malas di bawah pohon Gili Kedis atau berjalan di sepanjang bibir pantai Gili Nanggu atau mungkin duduk-duduk di dalam air sambil menyeruput kopi panas di Gili Sudak. Amiin.
P.S. Next time aku ingin mengunjungi ketiga Gili ini lagi, hanya untuk sekedar duduk-duduk bersantai di kursi malas di bawah pohon Gili Kedis atau berjalan di sepanjang bibir pantai Gili Nanggu atau mungkin duduk-duduk di dalam air sambil menyeruput kopi panas di Gili Sudak. Amiin.
#visitindonesia #explorelombok #gilisudak #gilikedis
Komentar
Posting Komentar